Blessed to blessing others

Sebelum akhirnya memutuskan nulis blog ini ada satu tulisan kelukesah di bulan febuari.

19 Febuary 2014,
Time flies so fast nowadays, i still wondering about yesterday.
When life feels so perfect and easy, but i need to move on and facing the reality.
That life is not always be easy.
I miss being in love, being teenager, free, independent, try a new food, hang out, stuff like that.
Semuanya tampak rumit, dalam masa pemeliharaan selama 2 tahun harus jaga makan dan ini ituuu banyak sekali...
But, inside me there's so much adventures i need to do.
I'm still the way i'm.. Strong, independent, brave, foodie, hard worker, dreamer..
Life is like rollercoaster, yesterday you laugh so loud then the next day you cry so hard.
For a 19th girl like me, i've been tru so many lesson in life.
How to be grateful, suffer, survive, fight back, move on, broken hearted, pursue a broken dream, arise from death..
Pada awalnya gue selalu memandang hidup dengan senyuman, dan masalah dengan tertawa.
Tapi ada masa tersenyum menjadi begitu sulit.
Saat kemanusiaan kita dipertunjukan oleh Tuhan, saat kita diuji habis-habisan.
Terkadang jenuh, atau berontak, menginginkan kebebasan.
Sedih mengingat hari-hari yang baik.
Karna saat ini saya nampak seperti orang lemah, yang apa-apa harus dilayani.
Mungkin batin ini butuh istirahat, rehat dari menjadi orang sakit.
Aku ingin berlarian di pasir putih,
Mendengar debur ombak yang begitu nyaring.
Meneguk segelas bir dingin yang menandakan aku masih manusia.
Tersenyum lepas, sendiri.
Melihat alam lepas tanpa bangunan beton, bukan lorong kamar rumah sakit atau kamar isolasi.
Aku sudah terlalu lama disini..


Then hidup terus berjalan, begitupun recovery..
Sesekali saya dipanggil di beberapa gereja lokal untuk menyaksikan betapa luar biasanya Tuhan yang bekerja atas hidup saya.
Apresiasi mereka begitu antusias mendengar cerita saya.
Saya yang sedang lelah akan hidup ini pun menjadi mengingat ulang perjalanan saya yang diluar akal sehat manusia.
Sembuh atau remisi dalam 1 setengah bulan? pada protokol pertama berhasil? Dokterpun keheranan.
Bangun dari koma akibat infeksi paru-paru? yang membuat Nelson Mandela meninggal?
Setelah koma 7 hari? Saat dokterpun bilang "berdoa saja"?
Apa namanya kalau bukan kasih karunia Tuhan Yesus yang begitu banyak memperlihatkan pekerjaan tanganNya?
Semakin sering saya berbicara di depan banyak orang, dari mulai komunitas kecil sampai komunitas besar.
Bertukar cerita dengan keluarga penderita kanker lain, melayani pasien kanker yang butuh motivasi.
Membuat saya melihat semakin dalam perbedaan kehidupan saya dengan yang lain.

Tidak semua pasien kanker sembuh, saya tau itu..
Maka saya pun harus ekstra hati-hati berbicara.
Tapi yang saya tau dan yang saya alami selama ini, Tuhan membawa saya ke level kehidupan yang lebih tinggi.
Membuat saya belajar banyak hal..

Kekuatan saya di push sampai melebihi apa yang saya bisa,
melewati kanker dan infeksi paru-paru yang mengerikan ini membuat saya hidup lebih kuat.
Yang tidak sangka akan dapat saya lewati sampai hari ini.
Tuhan membawa saya menjadi dikenal banyak orang, untuk menguatkan yang sedang goyah kehidupannya.
Dan sungguh, iman adalah harapan.
Harapan dapat membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Karena kita punya Tuhan yang melebihi dokter, guru,koki,astronot,insinyur atau apapun di dunia ini.
Ketika kita berdoa, itu menjadi pengharapan yang berubah menjadi obat yang paling ampuh.
Saat kamu lemah, berkacalah.
Dan ucapkan, "kamu kuat, masa sulit ini akan berlalu dan kamu akan tersenyum lega seperti sebelumnya."
Saya cenderung tidak menutup diri saat saya tau saya mengidap kanker darah.
Seperti kata Talia Joy, KEEP SWIMMING.
Tersenyumlah semasa kamu hidup.
Pergunakan waktu dengan sebaik mungkin.
Ini bukan masalah berapa lama kamu hidup, saya ulangi
Ini bukan masalah berapa lama kamu hidup!
Tapi semaksimal apa kamu dalam hidupmu.
Kita tidak pernah tau kapan kita akan kembali ke rumah Tuhan.
Pastikan ketika kita mati, kita telah meng-akhiri pertandingan dengan maksimal.
Saya selalu bilang ini saat berbicara di depan banyak orang,
"mungkin banyak orang bilang hidup itu cuma sekali, mumpung masih muda seneng-seneng aja. Tapi buat saya hidup itu berhari-hari, mati itu cuma sekali! Pastikan kita lakuin hal-hal positif dan kreatif semasa kita hidup."

Buat saya saat ini hal yang paling membahagiakan adalah bisa menguatkan orang lain.
Blessed to blessing others.
I never regret that i was had cancer,
i'm glad could be a part of God's show.
Letting God's plan happen is easier way to live happily.
Sometimes saya berpikir, Mati bukanlah suatu hal yang menyedihkan untuk yang mengalaminya.
Justru sebuah kelegaan, berada kembali ke Tempat abadi tanpa penderitaan.
But then i think, that's too easy for me.
God want me to fight more, to be stronger than before.
Dan saat perjalanan ini saya menjadi mengerti kalimat yang berisi, "Hidupku bukan untuk aku lagi".
Membuat saya membuka mata di masa 'bonus' perpanjangan hidup ini.
Hidup saya sepenuhnya bukan untuk ambisi saya yang menggebu-gebu.
Dan lagi, untuk apa itu semua jika saya mati?
Bukan berarti saya meninggalkan impian saya, tapi ada prioritas hidup yang bergeser.
Melayani dan beribadah menjadi satu-satunya tujuan saya saat ini, sisanya adalah bonus yang tentunya akan saya kerjakan semaksimal mungkin juga.
Passion will follow me wherever iam.



Comments

Popular posts from this blog

4 tahun perjuangan melawan kanker

Waiting for miracle

R I P Acute Lymphobastic Leukemia