Waiting for miracle

Hidup setelah terputus dari kedokteran malaysia yang canggih, ternyata tidak mudah. Begitupun menjalani terapi jus dan menjadi vegan.

Hasil tes darah yang baik tidak selamanya baik, 3 hari kemudian berubah menjadi petaka, hati tak karuan lagi.
Naik turun, tak menentu.
Tuhan lah satu-satunya pegangan untukku.
Kata sebagian orang, “jangan melihat hasil selembar kertas, tetap fokus tertuju pada Tuhan.”
Aku mulai santai melihat leukosit yang lagi-lagi naik, blast yang asalnya 30% sekarang menjadi 89%.
Aku mencoba mengabaikan apa yang kenyataannya terlihat buruk.

Kini muncul masalah baru setelah aku pulang rawat inap untuk tranfusi darah merah, minggu lalu.
Kakiku bengkak dua2nya, semakin lama dipakai jalan semakin sakit.




Lalu sesak nafas semakin menjadi, aku kira sesak nafas karena HB rendah. Tapi setelah diisi kok malah tambah sesak, mami dengan cekatan mencari dokter paru yang bagus.

Cuma selang 1 hari dari pulang RS, tapi hasil rontgen gak dikasih waktu pulang. Mana RS nya jauh… Untung ada tanteku yang mau ambilin ke RS. Harus ngantri2 2 jam…
Tapi sepulang dari situ gak bisa anter hasil rontgen ke rumah, jadi harus digojek..

Saat itu hujan, gojek banyak di cancel, mana mepet udah sore..
Kita mau ke dokter yang gak begitu jauh dari rumah, tentu kalo ke dokter harus punya hasil rontgen.
Tapi sore itu entah apa yang terjadi, gojek datang dengan muka datar…
“Barangnya hilang di jalan", kata si mang gojek.
Kita speechless, antara kesel sampe ke ubun2, tapi gak bisa apa2 juga, marah ke si mang ga ada faedahnya, kecewa berat karna butuh bgt..

Ada 1 dokter, jauh lokasi kliniknya, tapi disana bisa langsung rontgen..
Kesana lah kita akhirnya, mungkin itu maksud Tuhan… Kita harus ke dokter ini.

Disini tanpa basa basi, cek nya pake USG, diliat di punggung langsung ketawan banyak airnya…
Saat itu juga, “ya langsung sedot yang sebelah kanan ya, lebih banyak soalnya.”, kata dokter.
Dalam hatiku, “Hahhh??? Disedot? Gimana rasanyaaaa.”
Tanpa ada persiapan batin, langsung disuruh duduk dengan posisi meluk senderan kursi, kepala di meja pake bantal.

Bius lokal, tusuk pake jarum besar yang ada selangnya dan mengalirlah cairan di dalam paru ke sebuah jug ukur.
Bagian yang sakit adalah ketika cairan dalam paru hampir habis…
Pundak, tangan, punggung kerasa nyeri dari dalam, dan harus ditahan ga boleh gerak… aku masih bisa menahan rasa sakitnya, sambil sedikit mengerang, "aduhhh sakitttt sakit".
Tapi dokter sudah bilang akan seperti itu.
Setelah selesai, tidak begitu sakit..

Ternyata ada 1lt air di paru kanan ku, dengan warna coklat kemerahan .



Beberapa ml cairan itu harus dikirim ke biotes untuk diperiksa kandungannya, dari mana dia berasal.
Dokter bilang aku kurang albumin, bisa di googling apa itu albumin.
Makanya kaki jadi bengkak..
4 hari lagi aku harus sedot paru yang sebelah kiri, cairannya tidak sebanyak yang kanan.

Malam itu aku bisa tidur nyenyak, hari2 sebelumnya, malam seperti neraka.
Batuk yang terus menerus sampai lemas, nyender aja gak bisa sangking sesak nya, apalagi tiduran.
Jungkir balik di ranjang cari posisi supaya bisa tidur..
Punggung pegel badan pegel, semua kerasa.
Ternyata tidur nyenyak hanya bertahan 1 hari….
Malam selanjutnya sama lagi, entah kenapa, mungkin karena paru kiriku masih  ada cairan.
Hari ke 3 setelah disedot, aku cek darah, hasilnya kurang baik.
Hb 9, trombosit 15 (rendah bgt), leukosit 22 (naik banyak), blast 89%.
Rasanya keadaan semakin buruk…



Asalnya aku mau tranfusi, sudah ke RS terdekat, tapi selama gak ada pendarahan gak usah tranfusi, karena selama ini trombositku Cuma mentok di 20-30.

Besoknya sesak ku sudah tak tertahankan, malam2 cari sewa oksigen.. sebenarnya sudah ada oksigen tabung kecil, tapi hanya kuat 4 jam.
Untungnya masih ada yang buka sewa oksigen tabung besar.
Aku bisa bernafas sedikit lega…



Tiba saatnya ke dokter lagi buat disedot.. deg2an sama prosesnya…
Waktu dokter usg paru ku, ternyata yang kanan ada lagi cairannya. Tumbuh dengan progresif, dengan artian berbahaya kalau ada lagi ada lagi.. Berarti harus sedot lagi dan lagi.

Hasil tes cairan ga ditemuin hal berbahaya tapi cairan itu kemungkinan dari leukemia yang membuat cairan ke dalam paru dan bikin kaki bengkak.
Dan kalau cairan itu tumbuh terus, harus pasang selang di antara tulang iga, yang nantinya pake kantong. Jadi bisa keluarin cairan sendiri.
Tapi resikonya kalau sampai kuman masuk akan ada komplikasi fatal.
That was the most heart breaking news for me.

Aku ga tau lagi gimana cara menghadapi rasa sakit yang terus menerus.
Bearing pain bertahun tahun, rasanya cukup.

Lanjutlah disedot paru kiri, waktu disedot gak sakit… tapi kali ini setelah lepas jarum, sakitnya sampai ke tulang depan, sampe ke ubun2. Hasilnya ada 400ml air, dengan warn yang berbeda dari yang kanan.



Masuk mobil nangis2 sangking sakitnya.
Dan semua berita dokter yang mengerikan bener2 bikin down.
Aku cuma nangis dan bilang ga kuat ga kuat Tuhan ga kuat lagi….
Rasa sakitnya bener2 nyiksa banget, bahkan setelah minum pain killer tetep sakit….
Dari bagian belakang, tulang rusuk kiri depan,bahu, semua sakit banget dari dalam. Tiap kali batuk langsung nyelekit.
Jadi sekarang di rumahpun pakai oksigen hampir setiap saat..

Masa2 ini berat banget, berat untuk tetep fokus percaya kalau harapan itu masih ada. Cuma kekuatan dari Tuhan yang bisa buat aku bertahan sampai hari ini. Kalau bukan Tuhan, aku mah udah ga kuat banget kali ini.

Way too painful.

Aku percaya sekalipun dalam masa tergila ini, Tuhan tetep ada di sampingku, tetep selalu jagain aku.

Doaku menjadi semakin simple, supaya aku ga ngerasain rasa sakit, supaya aku bisa tidur, supaya aku bisa nafas dengan lega.

Kalau kalian bangun dengan segar, nafas lega, bahkan bisa tidur nyenyak, please be thankful. Itu semua berkat banget dari Tuhan.

Please pray for me, biar Tuhan kuatkan aku, dan apapun yang terjadi itu yang terbaik.

Comments

  1. Our prayer goes with you always and always

    ReplyDelete
  2. Yg kuat yaaa car...aku jg berdoa utk kesembuhan kamu..GBU always

    ReplyDelete
  3. RIP ci car, you did well, inspired many people especially for cancer fighter..

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

4 tahun perjuangan melawan kanker

R I P Acute Lymphobastic Leukemia