Perasaan & keadaan hanya setipis kertas

Bulan-bulan ini aku telah memulai usaha makanan, saat ini sudah beberapa menu yang aku keluarkan. Pesanan pun mulai ramai, aku senang sekali. 
Rasanya apa yang aku doakan selama ini sedang Tuhan jawab. 

Tenggelam dalam kesibukan, aku merasa menjadi orang yang paling bahagia se antero jagat (duniaku)  hahaha... 
Pasalnya sudah dua tahun lebih aku menghabiskan hari-hari ku di kamar. Entah itu kamar kosan atau kamar rumah sakit. 
Meski begitu aku tetap bersyukur dan happy.
Aku tidak pernah bosan meski hanya melihat dunia dari layar handphone. 
Buatku untuk bisa hidup saja sudah suatu anugerah, apalagi bisa sampai saat ini. 

Kemarin tanggal 2 April 2018, setelah pesanan yang bejibun, aku mengajak mami papi untuk makan malam di luar. 
Ceritanya mau teraktiran, karena mami papi sudah membantu ku mengerjakam pesanan yang lebih dari seratus porsi itu. 
Paginya adalah jadwal cek darah rutin ku. 

Namun aku tidak begitu deg-deg-an karena sibuk mengerjakan pesanan @bakulnyonya. 
Siang hari aku menelepon biotes untuk menanyakan , trombosit dan Hemoglobin. 
Hasilnya sangat bagus, 
Trombosit : 222 (angka normalnya 142-424)
Leukosit : 5.07 (angka normalnya 4.6-10.2)
Hemoglobin: 13.6 (angka normalnya 12.2-16.2)

Lalu aku memberi laporan pada dokter yang ber isikan hasil tes darahku.
Selain itu aku menanyakan apakah hickman line yang ada di dadaku masih dibutuhkan atau bisa dicabut. Terakhir aku memastikan jadwal appointment ku ke malaysia. 

Balasan dokter pada awalnya baik-baik saja. 
>Counts look fine. Can we make it earlier than 31 May?

lalu.... 
>We need to check your bone marrow one more time in May. The last one in March, the aspirate and trephine looked fine. There is an unclear finding in the flow cytometry. It's reassuring that the blood counts are better.

Dokter mengatakan flow cytometry nya belum bersih, pada hasil kromosom bone marrow ku bulan lalu. Namun dokter masih belum pasti. 
Setelah itu dokter meminta supaya aku datang pada pertengahan mei, untuk mengecek kembali sum2 tulang belakang ku.
Jadwal appointment sebenarnya adalah 31 may. Dokter menyarankan untuk menyimpan hickman line di dadaku. 

Aku menerka-nerka, apa mungkin karena dokter takut sesuatu akan terjadi lagi kepadaku? Mungkinkah dokter ingin aku secepatnya di bone marrow lagi  karena takut kanker masih ada dalam tubuhku? 

Hatiku bergemuruh, lagi-lagi seperti di hantam batu di tengah tidur nyenyak di siang bolong. Kabar buruk yang datang disaat kehidupan sedang asyik-asyiknya. 

Perasaan dan keadaan hanyalah setipis kertas yang bisa hancur kapan saja. Saat hujan turun, saat bolpoin menekan terlalu bersemangat, saat penghapus digesekan terlalu terburu-buru. 

Aku memberi tahu kepada mami papi di dalam mobil saat kita hendak pergi makan malam. Mendadak mami tidak bisa makan. Aku paham perasaan nya, sama kalutnya dengan perasaanku. 

Sebagai manusia, rasa takut adalah perasaan yang paling sulit dilawan, selain rasa duka. 
Aku masih bertanya-tanya dan tidak begitu paham dengan perkataan dokter, " There is an unclear finding in the flow cytometry." 
Namun aku masih enggan bertanya lebih jauh. 

Malam itu sulit rasanya untuk tidur, berbagai reka adegan yang sudah-sudah kembali terlihat nyata dalam otak ku, saat aku memejamkan mata. Bagaimana berurusan kembali dengan dunia rumah sakit dan tinggal di malaysia. 
Akhirnya aku tidur sambil memeluk mami. 
Setelah kami berdoa, mencari dukungan Tuhan. Supaya aku dilepaskan dari jerat maut. 

Padahal hasil tes darah ku sangat bagus. Aku masih memikirkan nya sampai keesokan harinya. Hari ini. 

Aku menanyakan kembali, untuk memastikan kepada dokter. 
Apakah perkataan dokter itu berarti ada kemungkinan sel kanker masih ada dalam tubuhku? 

Jawaban dokter :
>it is a possiblity but I am not certain so we need to recheck

Aku ingin bercerita, aku ingin menumpahkan semua kegentaran hati yang begitu runyam ini. Hanya satu jawaban jitu, hanya satu tempat teraman untuk berkeluh kesah. Tuhanku. 
Sekalipun perasaan dan keadaan setipis kertas, namun iman harus setebal baja. 
Hanya itu yang akan menopangku untuk hari-hari kedepan. 
Melawan setiap keadaan yang tidak pasti ini, setiap hasil ilmiah yang nampak buruk, setiap perasaan yang bergemuruh, rasa takut. 

Sering kali ingin rasanya hidup selurus dan semulus jalan tol, kenyataan nya berkelok-kelok seperti jalan parigi menuju pangandaran. 

Hanya Tuhan Yesus yang sanggup membersihkan sel buruk dalam Tubuhku. DarahNya yang mahal sudah menebus aku dari setiap sakit penyakit. Yang bisa kulakukan saat ini adalah menjaga imanku tetap sekuat baja, berdoa dan berdoa. 

Matius 26:39 (TB)  Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Comments

Popular posts from this blog

4 tahun perjuangan melawan kanker

Waiting for miracle

R I P Acute Lymphobastic Leukemia